bismillah... ini tulisan pertamaku untuk organisasi di Kampus, mungkin isinya masih jauh dari kesempurnaan. namun, saya mencoba belajar walaupun memang ini terdesak. he.. maklum karena persyaratan tertentu. semoga bermanfaat bagi yg membaca ^^
Membangun solidaritas untuk mencapai sinergitas HIMA KMJ PLS
Hidup Mahasiswa!!
Salam untuk para pejuang yang tak pernah lelah untuk terus belajar dimanapun ia berada. Salam sejahtera untuk para pejuang pendidikan yang rela memikirkan dan berkontribusi dalam gerakan mahasiswa yang penuh dengan rintangan.
Mahasiswa adalah komponen penunjang kemajuan negeri yang diharapkan mampu memberikan sumbangan melalui kapasitas intelektualitasnya. Mahasiswa yang diharapkan mampu meraih tongkat estafet kepemimpinan masa depan. Untuk itu, maka masa kuliah adalah masa untuk menggembleng diri, tidak saja atas kemampuan otaknya, tetapi juga kemampuan managerialnya. “Perlu diingat, pada masyarakat modern, pekerjaan yang harus dilaksanakan seseorang, tidak mungkin dikerjakan sendiri, melainkan akan merupakan usaha bersama bagi orang lain. Oleh sebab itu, masyarakat modern lebih dikenal sebagai masyarakat organisasi. Artinya, tanpa berorganisasi, nonsen orang dapat mencapai tujuannya”. (Ranupandojo ; 1996). Organisasi Mahasiswa, apapun bentuknya: BEM, Senat Fakultas, UKM, himpunan dsb merupakan wadah yg sangat strategis untuk menggembleng diri, meraih sebuah nilai lebih, sekaligus menyiapkan diri untuk meraih cita-cita.
Organisasi menjadi salah satu sarana aktualisasi diri, tak bisa dipungkiri aktualisasi menjadi fitrah manusia sebagaimana disampaikan oleh Masslow bahwa salah satu kebutuhan manusia adalah ingin diakui oleh orang lain. Berangkat dari sana dalam sebuah organisasi yaitu orang-orang didalamnya membutuhkan pengakuan dirinya di dalam maupun luar organisasi. Oleh sebab itu, pengakuan tersebut bisa didapatkan dengan kontribusinya dalam organisasi tersebut. Tentang pengakuan yang dia peroleh tentunya akan sesuai dengan sejauhmana dia berkontribusi dalam organisasi tersebut.
Namun sebelum berkontribusi dalam organisasi sudah barang tentu kita harus mengetahui terlebih dahulu tugas, peran serta fungsi dalam organisasi tersebut. Yang sering terjadi kesalahan yaitu ketidakpahaman terhadap tiga hal diatas yang mengakibatkan ketidakjelasan seseorang dalam organisasi tersebut sedangkan kebutuhan ia akan pengakuannya sangat besar sehingga pada akhirnya ia meninggalkannya bukan memperbaikinya. Menurut pengamatan saya itulah yang terjadi dalam Himpunan mahasiswa pendidikan luar sekolah (HIMA PLS), ketidakjelasan beberapa pengurus mengakibatkan kekurang sinergisan semua departemen yang menimbulkan kekurang optimalan program-program kerja, ketidaksolidaritasan dan kelemahan di HIMA KMJ PLS. Ada beberapa cara untuk memperbaiki keadaan ini, yaitu pertama memperbaiki alur kaderisasi himpunan dimulai dari pembinaan pada mahasiswa PLS baik itu dari segi intelektual maupun kerohaniannya. Kedua, pemilihan pemimpin yang berpengalaman dalam berorganisasi atau orang yang memang benar-benar memiliki tekad atau komitmen yang kuat untuk belajar serta memiliki visi dan misi yang jelas ketika ia berada dalam himpunan dan juga ia dapat memimpin teman-temannya terutama dapat memimpin dirinya sendiri. Ketiga, pemilihan pengurus yang berkomitmen kuat terhadap himpunan yang siap untuk ditempatkan dalam posisi apapun serta ia siap dipimpin oleh siapapun dan kesamaan visi, misi serta tujuan mereka berada dalam himpunan. Keempat, pembekalan atau pembinaan awal tentang keorganisasian khususnya pemahaman peran dan fungsi ia berada dalam himpunan. Serta langkah lainnya yang dapat tertuang dalam program-program tetapi hal terpenting adalah pembenahan dalam internal terlebih dahulu sebelum melaksanakan kegiatan eksternal agar terbangun organisasi yang memilki kesolidaritasan yang tinggi, sinergis, serta menjadi team work yang siap mengabdi dan berkontribusi di HIMA KMJ PLS. Kelima, perapihan administrasi mulai dari hal terkecil sampai dengan yang terbesar dan terpenting. Setelah tewujud tentunya akan terjadi feed back dari eksternal himpunan baik itu dari lingkungan PLS sendiri atau lingkup yang lebih luas.
